Investing.com — Presiden Bank Cadangan Federal Boston, Susan Collins, memperingatkan pada hari Kamis bahwa tarif perdagangan besar yang saat ini dikejar oleh administrasi Trump kemungkinan akan menyebabkan inflasi lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dalam waktu dekat.
Collins mengindikasikan bahwa situasi ini menciptakan pilihan sulit bagi bank sentral terkait kebijakan suku bunga. Fed berusaha untuk menjaga tekanan harga tetap stabil sambil juga mendukung pasar tenaga kerja. Dalam pernyataan yang telah disiapkan untuk acara di Universitas Georgetown di Washington, Collins menyatakan, “Saya melihat kebijakan moneter berada pada posisi yang baik untuk mengatasi berbagai hasil ekonomi potensial dalam lingkungan yang sangat tidak pasti ini.” Dia lebih lanjut menambahkan bahwa mempertahankan sikap kebijakan moneter saat ini tampaknya menjadi langkah yang tepat untuk saat ini.
Namun, Collins juga mengakui kesulitan dalam memprediksi bagaimana kebijakan dan ekonomi secara lebih luas akan merespons ketidakpastian saat ini. Dia menekankan pentingnya mengelola potensi risiko inflasi dan ancaman terhadap pertumbuhan, serta mencegah ekspektasi inflasi meningkat secara signifikan.
Collins mengantisipasi bahwa inflasi pada akhirnya akan kembali ke target Fed sebesar 2% dalam jangka panjang. Namun dalam jangka pendek, dia menyatakan bahwa bank mereka memperkirakan tingkat inflasi inti bisa naik jauh di atas 3% akibat kenaikan pajak impor Trump. Dia juga mencatat bahwa kebijakan-kebijakan ini masih dalam proses dan dapat berubah.
Collins menekankan perlunya kebijakan moneter yang fleksibel di masa-masa tidak pasti ini. Dia menyarankan bahwa mungkin tepat untuk menurunkan suku bunga dana federal nanti tahun ini, tetapi mencatat bahwa tekanan harga yang muncul kembali dapat menunda normalisasi kebijakan lebih lanjut. Collins juga menyatakan perlunya keyakinan bahwa tarif tidak akan mengganggu ekspektasi inflasi.
Komentar Collins muncul setelah volatilitas pasar yang signifikan karena Trump telah mengumumkan dan kemudian sebagian menarik tarif besar. Beberapa bank sekarang percaya bahwa tindakan Trump dapat mengakhiri ekspansi ekonomi yang kuat dan berpotensi mengurangi minat pada investasi AS. Pandangan pesimis ini telah membuat pedagang dan investor mengantisipasi serangkaian pemotongan suku bunga Fed, bahkan ketika pejabat Fed terus menekankan pentingnya mengendalikan tekanan inflasi.