Investing.com – Harga minyak turun sedikit di perdagangan Asia pada hari Kamis karena para pedagang terus memperhitungkan premi risiko dari minyak mentah di tengah meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, sementara data inventaris AS yang beragam juga memberikan isyarat yang tidak terlalu besar.
Brent oil futures yang akan berakhir pada bulan Juni turun 0,2% menjadi $87,88 per barel, sementara West Texas Intermediate crude futures turun 0,2% menjadi $82,66 per barel pada pukul 08.12 WIB. Kedua kontrak mengalami penurunan tajam dari level tertinggi enam bulan selama seminggu terakhir.
Pasar minyak mencerna persediaan AS yang beragam
Data resmi AS data inventaris menunjukkan pada hari Rabu bahwa stok minyak menyusut 6,4 juta barel dalam sepekan hingga 19 April, sebagian besar mematahkan ekspektasi kenaikan 1,6 juta barel.
Namun, tempat penimbunan distilat menunjukkan kenaikan 1,6 juta barel yang tidak terduga, sementara persediaan bensin menyusut 0,6 juta barel yang lebih kecil dari perkiraan.
Melesetnya data persediaan produk mengindikasikan bahwa pasar bahan bakar AS tetap relatif tersuplai dengan baik, yang, bersama dengan rekor produksi tertinggi di negara tersebut, mengurangi prospek pasar minyak yang lebih ketat.
Premi risiko minyak berkurang karena ketegangan di Timur Tengah mereda
Namun sumber tekanan terbesar pada harga minyak adalah meningkatnya keyakinan bahwa permusuhan baru-baru ini antara Iran dan Israel tidak akan meningkat menjadi perang habis-habisan.
Meskipun kedua negara melakukan serangan satu sama lain selama dua minggu terakhir, tidak ada pihak yang memberikan indikasi bahwa mereka ingin meningkatkan permusuhan.
Hal ini membuat para trader mengurangi ekspektasi bahwa memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah akan mengganggu pasokan minyak dari wilayah yang kaya akan minyak tersebut.