Harga emas merosot di bawah $2.640 per ounce pada awal minggu ini, mengakhiri reli selama empat sesi sebelumnya seiring penguatan dolar AS. Pagi ini, emas rebound tipis dan diperdagangkan di posisi $2.641 namun masih tertekan oleh Dolar yang menguat, terpengaruh oleh retorika tegas Presiden-terpilih Donald Trump terhadap negara-negara BRICS dan ketegangan geopolitik yang relatif sedikit mereda.
Pengaruh Dolar AS dan Kebijakan Tarif
Penguatan dolar AS sebagian besar dipicu oleh data manufaktur AS yang menguat. Indeks PMI Manufaktur ISM untuk November naik dari 46,5 menjadi 48,4, melampaui perkiraan sebelumnya. Selain itu, S&P Global Manufacturing PMI untuk periode yang sama meningkat dari 48,5 menjadi 49,7. Indikator-indikator ini menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap kuat, memberikan dorongan bagi USD. Atlanta Fed GDPNow juga memperkirakan pertumbuhan PDB Q4 2024 meningkat dari 2,69% menjadi 3,16% setelah rilis data ISM.
Namun, pasar terguncang oleh pernyataan Trump yang mengancam akan mengenakan tarif 100% pada produk dari negara-negara BRICS jika mereka beralih dari perdagangan dalam dolar AS. Ancaman tarif ini ditafsirkan sebagai upaya untuk melindungi dominasi dolar sebagai mata uang cadangan global dan menambah ketegangan dalam perdagangan internasional.
Perkembangan Geopolitik di Timur Tengah
Situasi geopolitik di Timur Tengah juga berdampak pada pergerakan harga emas. Meskipun ada laporan mengenai gencatan senjata di Lebanon, ketegangan tetap ada pasca serangan udara Israel yang menargetkan posisi Hizbullah sebagai respons terhadap pelanggaran gencatan senjata. Di Suriah, konflik diprediksi meningkat setelah rebel merebut Aleppo dan Iran menyatakan dukungannya terhadap pemerintah Suriah.
Kebijakan Moneter AS dan Ekspektasi Pasar
Investor kini berfokus pada data ketenagakerjaan AS berikutnya dan pidato dari para pejabat Fed untuk mendapatkan petunjuk tentang langkah selanjutnya dari Federal Reserve terkait suku bunga. Sementara itu, probabilitas pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember turun menjadi 63%.