Harga Emas Dekat Rekor Tertinggi Ditahan Tensi Geopolitik, Dolar Melemah Tipis

Pagi ini, harga emas bertahan di sekitar $3,045 setelah mencapai rekor tertinggi pada $3,050 per ounce pada Kamis, didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga AS dan permintaan safe-haven yang kuat. Federal Reserve memperingatkan meningkatnya ketidakpastian ekonomi namun tetap mempertahankan perkiraan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin tahun ini, sejalan dengan proyeksi Desember, yang mendorong peningkatan harga emas.

Sementara itu, ketegangan di Timur Tengah meningkat ketika Israel melancarkan serangan darat lagi di Gaza, mengambil kembali sebagian area setelah serangan udara mengakhiri gencatan senjata dua bulan dengan Hamas. Amerika Serikat pun terus menyerang target Houthi di Yaman setelah sebelumnya Houthi melancarkan empat kali serangan di Laut Merah.

Dampak Global dan Respons Fed

Di tengah suasana geopolitik yang tegang, kekhawatiran atas sengketa perdagangan global tetap ada seiring pengenaan tarif baru yang dijadwalkan pada bulan April, setelah AS menetapkan tarif 25% pada baja dan aluminium yang diterapkan pada bulan Februari. Indeks Dolar melemah sedikit pada Jumat pagi, setelah kemarin naik menjadi 104 meskipun terdapat penurunan di imbal hasil Treasury.

Federal Reserve, sebagaimana diproyeksikan, menahan suku bunganya tetap pada posisi dan meramalkan dua pemangkasan suku bunga pada 2025. Walaupun data ekonomi AS lebih kuat, proyeksi Fed terkait inflasi naik dan pertumbuhan ekonomi turun, menggarisbawahi ketidakpastian yang dihasilkan dari kebijakan tarif Trump. Powell mendeskripsikan dampak tarif pada inflasi sebagai efek sementara, namun diakui kesulitan dalam menilai dampak keseluruhannya.

Dinamika Pasar dan Sikap Mata Uang AS

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai dolar terhadap sekeranjang mata uang, menunjukkan penguatan di tengah jam perdagangan Eropa meski imbal hasil AS turun, didorong oleh risiko geopolitik dan antisipasi kebijakan moneter Fed. Ketidakpastian geopolitik yang meningkat menciptakan permintaan untuk aset safe-haven AS. Powell meredam kekhawatiran tentang dampak inflasi dari tarif dengan menyebutnya sebagai efek sementara, namun kesulitan dalam menilai dampak keseluruhannya tetap ada.

Wall Street melihat pemulihan yang kuat setelah penurunan pra-pembukaan, yang mengimbangi sebagian tekanan terhadap dolar AS dan menahan kenaikan emas lebih lanjut. Permintaan untuk USD mereda setelah pembukaan Wall Street, seiring indeks AS mencatatkan comeback impresif setelah penurunan pra-pembukaan. Kekuatan pasar saham menekan USD, tetapi juga mencegah harga emas melonjak lebih tinggi.

Artikel ini diterbitkan oleh investing.com

Artikel Terkait