Dolar Menguat Jelang Rilis Data Tenaga Kerja Krusial Didorong Gejolak Timur Tengah

Investing.com – Dolar AS menguat pada hari Kamis, diuntungkan oleh data ketenagakerjaan yang kuat serta ketidakpastian yang disebabkan oleh gejolak di Timur Tengah.

Pada pukul 15.30 WIB, Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,2% lebih tinggi ke 101,597, tidak jauh dari level tertinggi tiga minggu terakhir.

Data pasar tenaga kerja yang kuat mendorong dolar

Dolar telah menerima dorongan dari laporan Penggajian pribadi ADP hari Rabu yang menunjukkan peningkatan 143.000 pekerjaan AS yang lebih besar dari perkiraan pada bulan lalu.

Hal ini menyusul pembacaan yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Selasa di lowongan pekerjaan AS, dan telah meningkatkan ekspektasi untuk pembacaan penggajian non-pertanian yang sehat pada hari Jumat, yang dapat menghasilkan penyesuaian dalam pandangan pasar tentang kemungkinan laju pelonggaran Fed.

“Penetapan harga untuk dana Fed akhir tahun sebagian besar terus menyematkan pemotongan 50bp pada bulan November atau Desember, yang berarti ruang untuk penyelarasan lebih lanjut dengan retorika Fed yang kurang dovish dan akibatnya risiko kenaikan untuk dolar,” kata analis di ING, dalam sebuah catatan.

“Kami merasakan bahwa batasan untuk reaksi negatif dolar terhadap data AS hari ini dan besok mungkin lebih tinggi setelah penolakan Ketua Fed Jerome Powell baru-baru ini terhadap pengurangan 50bp.”

Pasar saat ini melihat sekitar 37% peluang penurunan suku bunga AS sebesar 50 basis poin pada 7 November, menurut FedWatch Tool CME Group (NASDAQ:CME), setelah penurunan besar-besaran oleh The Fed bulan lalu.

Mata uang safe-haven AS juga mengalami peningkatan permintaan karena ketegangan yang meningkat di Timur Tengah setelah serangan rudal balistik Iran terhadap Israel.

Artikel Terkait