Apakah Kebijakan Tarif Trump Bisa Memicu Dampak Fatal Seperti Era 1930-an?

Investing.com – Serangkaian ancaman tarif Presiden Donald Trump baru-baru ini selama sepekan terakhir memicu kekhawatiran tentang perang dagang yang dapat menghantam ekonomi global, tetapi firma analis Capital Economics percaya para mitra dagang akan menghindar dari eskalasi dan meminimalkan risiko guncangan ekonomi global terkait perdagangan seperti yang pernah terjadi pada tahun 1930-an lalu.

Meskipun tarif mungkin mendominasi berita utama, ada jalinan perdagangan internasional tidak hanya sebatas transaksi barang saja, demikian kata Capital Economics dalam sebuah catatan baru-baru ini. Jasa, yang tidak dikenai tarif, telah melonjak sebagai persentase dari total perdagangan global selama tiga dekade terakhir, sehingga membatasi kemungkinan merosotnya perdagangan global yang sangat fatal dampaknya seperti yang terjadi pada tahun 1930-an.

Menyusul Undang-Undang Tarif Smoot-Hawley tahun 1930, yang secara dramatis menaikkan bea impor AS ke rekor tertinggi, mitra dagang merespons dengan memicu perang dagang ganas yang berkontribusi pada runtuhnya perdagangan global yang memperparah Depresi Besar.

Selain perubahan susunan perdagangan global, sejarah baru-baru ini menunjukkan bahwa mitra dagang Amerika Serikat lebih memilih pendekatan pembatasan kerusakan daripada eskalasi terhadap tarif Trump, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya perang dagang global yang signifikan.

Sepertinya “negara-negara lain akan menanggapi tarif AS dengan cara yang dirancang untuk meminimalkan ancaman eskalasi,” kata Capital Economics, dengan petunjuk dari laporan media yang menunjukkan bahwa Kanada sedang mempertimbangkan tarif yang memiliki dampak politik tetapi sedikit kerusakan ekonomi.

“Ini akan meniru respons terhadap tarif selama pemerintahan Trump yang pertama, di mana pembalasan dikalibrasi dengan cara yang memaksimalkan dampak politik sambil menahan kerusakan ekonomi,” tambahnya. “Hal ini akan mengurangi risiko penurunan ke proteksionisme gaya tahun 1930-an di tingkat global.”

Kekhawatiran baru mengenai tarif muncul setelah Trump mengancam akan memberlakukan tarif 25% pada Meksiko dan Kanada. Dalam sebuah tanda yang menunjukkan keampuhan ancaman tarif Trump, Kolombia mundur dari perang dagang dengan AS, menarik tarif pembalasannya setelah Trump mengancam negara itu dengan tarif dan pembatasan visa karena menolak menerima pesawat militer AS yang membawa migran yang dideportasi.

Artikel ini diterbitkan oleh investing.com

Artikel Terkait