Dolar Bertahan di Pucuk Pasca Notulen FOMC

Indeks dolar Amerika Serikat (US Dollar Index) tetap kokoh di level 109 pada hari Rabu, setelah sempat mencapai puncak harian di 109,3. Para pelaku pasar tengah mempertimbangkan notulen rapat FOMC, kebijakan yang mungkin diterapkan oleh pemerintahan Trump yang akan datang, serta data ekonomi terbaru. Notulen tersebut mengungkapkan kekhawatiran para pejabat Federal Reserve (Fed) tentang meningkatnya risiko inflasi dan mengindikasikan kemungkinan perlambatan laju pelonggaran kebijakan. Pada saat yang sama, laporan dari CNN menyebutkan bahwa Donald Trump mempertimbangkan untuk mendeklarasikan keadaan darurat ekonomi nasional untuk membenarkan tarif luas pada sekutu maupun lawan.

Faktor Pendukung Penguatan Dolar AS

Komentar dari Gubernur Fed Waller memberikan sedikit keringanan dengan mengekspresikan keyakinannya bahwa inflasi akan mendingin menuju target 2%, sehingga mendukung ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut. Sementara itu, laporan ADP menunjukkan bahwa pekerjaan sektor swasta pada bulan Desember turun ke level terendah empat bulan, meskipun angka ketenagakerjaan dan penurunan klaim pengangguran mingguan tetap menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat.

Dampak Pada Pasar Valuta Asing

FOMC minutes mengungkapkan bahwa sebagian besar anggota mendukung pemotongan suku bunga Desember, namun tetap bernada hawkish. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang mata uang, bergerak menuju 109.00 sebagian besar didorong oleh data pasar tenaga kerja yang kuat. Sikap hawkish Fed terus mendukung kenaikan imbal hasil obligasi AS, menguntungkan para pendukung USD.

Rumor tentang potensi deklarasi darurat ekonomi nasional oleh Trump untuk memberlakukan tarif besar-besaran memicu permintaan safe haven untuk Dolar AS. Risiko geopolitik dan kekhawatiran perang dagang juga membantu menjaga aliran ke Dolar, mencegah penurunan signifikan. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS jangka panjang terus meningkat seiring dengan pasokan yang berat; yield 10 tahun melayang di dekat 4.70%, sedangkan 30 tahun mendekati 4.93%.

Situasi Ekonomi dan Proyeksi Pemangkasan Suku Bunga

Data ketenagakerjaan yang menguat, dengan klaim pengangguran mingguan turun menjadi 201,000, melebihi konsensus 218,000, dan kenaikan pekerjaan sektor swasta sebanyak 122,000 pada Desember meskipun di bawah ekspektasi pasar, menguatkan sentimen bullish bagi dolar. Meski demikian, dengan data ekonomi AS yang terus menunjukkan kinerja unggul, ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga Fed tertunda. Laporan dari Automatic Data Processing (ADP) menunjukkan melambatnya perekrutan dan kenaikan upah, tetapi sektor kesehatan memimpin penciptaan lapangan kerja pada paruh kedua 2024. Hal ini menyoroti kekuatan ekonomi AS yang terus berlanjut, meskipun tantangan di pasar tenaga kerja.

Artikel ini diterbitkan oleh investing.com

Artikel Terkait