Investing.com — Presiden A.S. Donald Trump kembali mengkritik Federal Reserve pada Selasa malam, mengklaim bahwa Ketua Jerome Powell tidak melakukan pekerjaan yang baik dan bahwa dia lebih tahu tentang suku bunga.
Berbicara pada rapat umum di Warren, Michigan, memperingati 100 hari pertamanya di kantor, Trump tidak menyebutkan nama Powell, tetapi sebagian besar menyinggung kritiknya di masa lalu terhadap Ketua Fed.
“Suku bunga turun meskipun fakta bahwa saya memiliki orang Fed yang tidak benar-benar melakukan pekerjaan yang baik, tetapi saya tidak akan mengatakan itu… Saya ingin bersikap sangat baik dan hormat kepada Fed,” kata Trump.
“Anda tidak seharusnya mengkritik Fed, Anda seharusnya membiarkan dia melakukan hal-nya sendiri, tetapi saya tahu jauh lebih banyak daripada dia tentang suku bunga, percayalah.”
Trump telah berulang kali meminta Powell untuk menurunkan suku bunga, setelah memperingatkan pada awal April bahwa Ketua Fed berisiko menyebabkan resesi A.S. jika dia tidak mematuhi.
Meskipun Trump kemudian mengklarifikasi bahwa dia tidak bermaksud memecat Powell, para analis telah memperingatkan bahwa retorikanya menimbulkan kekhawatiran atas independensi Fed, yang secara historis berada di luar kendali Presiden.
Keputusan mahkamah agung tentang pemecatan Trump terhadap dua anggota dewan tenaga kerja federal kini menjadi fokus, mengingat hal itu dapat menjadi preseden bagi kendali presiden atas lembaga-lembaga federal.
Komentator – khususnya Nick Timiraos dari Wall Street Journal – juga mencatat bahwa Trump mungkin sedang bersiap untuk menyalahkan Fed atas dampak ekonomi dari agenda tarif perdagangannya yang luas.
Powell – yang ditunjuk oleh Trump selama masa jabatan pertamanya – sejauh ini sebagian besar mengabaikan seruan Presiden untuk menurunkan suku bunga, menyatakan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tetap stabil dalam jangka pendek di tengah ketidakpastian ekonomi yang meningkat akibat tarif Trump. Sentimen konsumen yang melemah, tanda-tanda inflasi yang lengket, dan perang dagang yang sengit dengan China juga telah mengaburkan prospek Fed.
Powell juga menyatakan bahwa dia berniat untuk menyelesaikan sisa masa jabatannya, yang berakhir pada Mei 2026.
Fed memangkas suku bunga sebesar 1% sepanjang 2024 di tengah penurunan tajam inflasi. Tetapi bank sentral mengisyaratkan laju pemotongan suku bunga yang jauh lebih lambat untuk 2025, mengutip kekhawatiran tentang inflasi yang lengket dan ketidakpastian ekonomi.
Meski demikian, setiap pemburukan dalam aktivitas ekonomi, akibat kebijakan Trump, dapat mendorong Fed untuk memangkas suku bunga lebih cepat dan dengan margin yang lebih besar.