Investing.com – Indeks saham berjangka AS nyaris tidak berubah pada Senin malam setelah Wall Street mencatatkan kenaikan solid dalam sesi reguler, menyusul pernyataan Presiden Donald Trump yang meredakan kekhawatiran akan meningkatnya sengketa dagang dengan China.
Futures S&P 500 diperdagangkan nyaris tidak berubah di 6.697,75 poin, sementara Nasdaq 100 Futures naik tipis 0,1% menjadi 24.934,0 poin pada pukul 20:18 ET (00:18 GMT). Dow Jones Futures juga naik 0,1% menjadi 46.353,0 poin.
Wall Street menguat; saham teknologi memimpin kenaikan
Dalam sesi hari Senin, S&P 500 naik 1,6%, NASDAQ Composite melonjak 2,2%, dan Dow Jones Industrial Average bertambah 1,3%, memulihkan kerugian tajam di akhir pekan lalu.
Reli ini terjadi setelah Trump mengatakan hubungan dagang dengan Beijing “akan baik-baik saja,” melunakkan pernyataan sebelumnya yang sempat memicu kegelisahan pasar selama akhir pekan.
Pernyataan Trump membantu meredakan kekhawatiran investor setelah sebelumnya ia mengancam akan memberlakukan tarif 100% atas barang-barang China dan membatasi ekspor teknologi canggih.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Senin dalam wawancara dengan Fox Business Network bahwa Presiden Trump masih dijadwalkan bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping di Korea Selatan akhir bulan ini untuk meredakan ketegangan terkait tarif dan kontrol ekspor.
Perubahan nada tersebut mendorong sentimen pada aset berisiko, khususnya saham teknologi dan industri yang sebelumnya menjadi korban utama aksi jual.
Saham produsen chip dan perusahaan yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI) memimpin kenaikan hari Senin. Broadcom Inc (NASDAQ:AVGO) melonjak hampir 10% setelah mengumumkan kerja sama dengan OpenAI untuk mengembangkan prosesor AI khusus, sementara Nvidia (NASDAQ:NVDA) naik hampir 3%.
Kekhawatiran penutupan pemerintahan tetap ada; laporan keuangan bank jadi sorotan
Meski demikian, investor tetap berhati-hati menjelang pekan yang sibuk, termasuk dimulainya musim laporan keuangan kuartal ketiga dan kebuntuan politik yang terus berlanjut di Washington.
Penutupan pemerintahan AS, yang kini akan memasuki minggu ketiga, telah menunda rilis data ekonomi penting, menambah ketidakpastian menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 28-29 Oktober.
Investor akan mencermati hasil kuartalan dari bank-bank besar AS, termasuk JPMorgan Chase (NYSE:JPM), Citigroup (NYSE:C), dan Wells Fargo (NYSE:WFC), pada hari Selasa untuk mencari petunjuk tentang prospek ekonomi yang lebih luas.
Artikel ini diterbitkan oleh investing.com