Para pejabat Federal Reserve (Fed) pada hari Selasa (21/5) waktu setempat menekankan pentingnya kesabaran dalam menentukan waktu pemotongan suku bunga pertama. Mereka sepakat bahwa perlu beberapa bulan lagi untuk memastikan inflasi benar-benar kembali ke target 2% sebelum mengambil langkah tersebut.
Gubernur Fed, Christopher Waller, menyatakan bahwa data inflasi yang baik selama beberapa bulan ke depan menjadi syarat mutlak sebelum mempertimbangkan pelonggaran kebijakan moneter. Meskipun begitu, ia menepis spekulasi tentang kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, menyatakan bahwa data inflasi terbaru sudah “menggembirakan.”
Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, juga menyuarakan pandangan serupa. Ia mengingatkan agar bank sentral berhati-hati dalam mengambil keputusan pemotongan suku bunga pertama untuk menghindari lonjakan pengeluaran yang tidak terkendali, yang dapat memicu kembali kenaikan inflasi. Bostic lebih memilih untuk menunggu lebih lama dan memastikan inflasi benar-benar menuju 2% sebelum melakukan tindakan apapun.
Wakil Ketua Pengawasan Fed, Michael Barr, juga menegaskan kembali bahwa inflasi yang lebih tinggi pada kuartal pertama tidak serta merta mengindikasikan bahwa tekanan harga telah mereda. Oleh karena itu, bank sentral perlu melihat lebih banyak bukti kemajuan dalam pengendalian inflasi sebelum mempertimbangkan penyesuaian suku bunga.
Pernyataan para pejabat Fed ini muncul sehari sebelum rilis risalah pertemuan bank sentral AS pada 30 April-1 Mei, yang sedianya akan rilis hari Rabu (22/5) waktu setempat, yang akan memberikan gambaran lebih jelas tentang pandangan mereka terkait langkah kebijakan moneter ke depan.