Investing.com – Sebagian besar mata uang Asia menguat pada hari Kamis sementara dolar stabil sebelum ada isyarat lebih lanjut tentang suku bunga, terutama dari pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari itu.
Yuan China terus menguat setelah mencapai level tertinggi 16 bulan, karena para pedagang menyambut lebih banyak langkah stimulus dari Beijing yang dirilis awal pekan ini. Optimisme atas China juga mendorong mata uang regional yang lebih luas.
Yen Jepang merupakan pengecualian, memperpanjang kerugian semalam karena sentimen terhadap Jepang memburuk sebelum pemilihan presiden Partai Demokratik Liberal 2024 pada hari Jumat, yang secara efektif akan menentukan Perdana Menteri negara itu berikutnya.
Dolar mendingin di perdagangan Asia karena rebound semalam terhenti, dengan greenback mengalami penurunan tajam selama seminggu terakhir setelah penurunan suku bunga yang sangat besar oleh Fed.
Dolar stabil, pidato Powell ditunggu
Dollar index dan dollar index futures stabil di perdagangan Asia setelah mencatat rebound tajam pada hari Rabu.
Greenback menutup beberapa kerugian yang terlihat selama seminggu terakhir, setelah Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin dan menandai dimulainya siklus pelonggaran.
Fokus minggu ini adalah pada lebih banyak isyarat dari Fed, dengan serangkaian pembuat kebijakan yang akan berbicara dalam beberapa hari mendatang. Ketua Jerome Powell akan berbicara pada hari Kamis.
Data Indeks harga PCE (pengukur inflasi pilihan Fed) akan dirilis pada hari Jumat, dan juga diperkirakan akan menjadi faktor dalam langkah Fed selanjutnya. Sebelum itu, pembacaan revisi pada kuartal kedua produk domestik bruto, serta data mingguan klaim pengangguran akan dirilis pada hari Kamis.
Yuan China menguat karena dukungan stimulus terus berlanjut
Pasangan USDCNY yuan China turun 0,2% pada hari Kamis, tetap di level terendah sejak Mei 2023.
Yuan mencatat kenaikan kuat setelah Beijing meluncurkan serangkaian langkah stimulus utama yang bertujuan untuk menopang pertumbuhan. People’s Bank of China mengurangi persyaratan cadangan bank sebesar 50 basis poin, sementara juga menurunkan suku bunga hipotek.
Langkah ini meningkatkan keyakinan akan pemulihan ekonomi RRT, sehingga mendukung yuan. Namun kondisi moneter yang lebih longgar diperkirakan akan membatasi pemulihan yuan.
Optimisme atas China mendorong mata uang Asia lainnya, dengan pasangan AUDUSD dolar Australia naik 0,3%.
Pasangan USDKRW won Korea Selatan turun 0,3%, sementara pasangan USDSGD dolar Singapura turun 0,2%. Pasangan USDINR rupee India naik sedikit setelah naik pada hari Rabu.
Pasangan USDJPY yen Jepang naik 0,1%, bergerak menjauh dari posisi terendah 2024 karena sentimen terhadap Jepang berubah menjadi tidak pasti sebelum pemilihan LDP pada hari Jumat, yang akan menentukan Perdana Menteri berikutnya.
Para analis memperkirakan perubahan kepemimpinan di Jepang akan menghalangi rencana Bank of Japan untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.