Ini Proyeksi Harga Emas di Pertemuan London Bullion Market Association Pekan Lalu

Pada perhelatan Konferensi Logam Mulia yang diadakan pekan lalu oleh London Bullion Market Association (LBMA), diskusi berkembang ke arah pentingnya peran emas dan perak di masa depan. Para pakar dan delegasi dari berbagai penjuru dunia datang untuk menyoroti bagaimana kedua logam ini akan mempengaruhi dinamika pasar dan kebijakan ekonomi global. Dari proyeksi harga hingga strategi cadangan bank sentral, konferensi ini menggambar masa depan yang menjanjikan dan penuh tantangan bagi sektor logam mulia.

Ekspektasi Harga Emas dan Perak

Konferensi Logam Mulia di London Bullion Market Association (LBMA) 2024 menyoroti proyeksi optimis untuk emas dan terutama perak selama beberapa tahun ke depan. Dalam survei tahunan LBMA, delegasi menyatakan berbagai pandangan mengenai logam mulia, di mana 45% dari mereka memprediksi bahwa perak akan mengalami kinerja positif hingga 2025. Harga perak diperkirakan melesat hingga $45 per ons, melonjak dari harga saat ini sebesar $31,45 per ons. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan signifikan sebesar 43%, didorong oleh permintaan industri yang kuat yang menyebabkan defisit pasar, sementara suplai dari tambang gagal mengikuti laju tersebut.

Sementara itu, emas tetap menjadi fokus utama dengan harga yang diprediksi mencapai $2.941,40 per ons dalam satu tahun, mencerminkan peningkatan sekitar 10,5% dari harga saat ini di $2.661,90 per ons. Prediksi ini datang setelah peserta konferensi sebelumnya meremehkan potensi emas tahun lalu dengan perkiraan hanya $1.990. Paul Fisher, Ketua LBMA, mencatat bahwa harga emas telah naik sepertiga sejak konferensi terakhir di Barcelona, terlepas dari ekonomi AS yang tetap relatif stabil dengan inflasi yang tinggi dan pasar tenaga kerja yang kuat. Robert Mullin, General Partner di Marathon Resource Advisors, menegaskan peran penting emas sebagai diversifikasi portofolio yang efektif.

Artikel Terkait