Investing.com – Harga minyak naik sedikit di perdagangan Asia pada hari Selasa, memulihkan beberapa penurunan karena fokus tetap tertuju pada pembicaraan gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas, sementara antisipasi terhadap data ekonomi utama minggu ini membuat sentimen tetap tenang.
Pasar minyak mentah mengalami beberapa aksi ambil untung pada hari Senin, di tengah-tengah laporan bahwa Israel telah menarik pasukannya dari beberapa bagian Gaza, dan juga bertemu dengan Hamas di Mesir untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata yang baru. Tetapi harga minyak tetap mendekati puncak lima bulan karena laporan-laporan menunjukkan bahwa pembicaraan Israel-Hamas masih menemui jalan buntu, sementara ketidakpastian mengenai Iran yang berpotensi membuka front baru melawan Israel juga masih ada.
Faktor-faktor ini membuat minyak mentah menguat pada hari Selasa. Brent oil futures yang akan berakhir pada bulan Juni naik 0,6% menjadi $90,89 per barel, sementara West Texas Intermediate crude futures naik 0,6% menjadi $86,0 per barel pada pukul 20.51 WIB (00.51 GMT).
Pasar minyak tetap fokus pada ketegangan Timur Tengah
Kekhawatiran akan memburuknya kondisi geopolitik di Timur Tengah merupakan poin utama yang mendukung minyak mentah selama bulan lalu, terutama karena Iran mengancam tindakan militer terhadap Israel atas dugaan serangan terhadap kedutaan besar di Suriah.
Prospek gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas juga masih belum jelas, mengingat bahwa kedua pihak telah gagal mencapai kesepakatan meskipun AS dan sekutunya telah berulang kali berusaha untuk menengahi perdamaian.
Harga minyak didukung oleh anggapan bahwa memburuknya kondisi di Timur Tengah akan mengganggu produksi dari wilayah yang kaya akan minyak ini. Serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah mengganggu beberapa pasokan minyak.
Gangguan pasokan lebih lanjut kemungkinan akan semakin memperketat pasar minyak global. Prospek pasar minyak semakin diperketat oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang baru-baru ini mempertahankan laju pemangkasan produksi hingga akhir Juni.
Data inflasi dan sinyal suku bunga juga menjadi fokus
Antisipasi terhadap data inflasi utama dari AS dan RRT membatasi pergerakan harga minyak mentah.
Data inflasi indeks harga konsumen AS akan dirilis pada hari Rabu dan secara luas diperkirakan akan mempengaruhi pandangan Federal Reserve mengenai suku bunga. Data risalah pertemuan Fed bulan Maret juga akan dirilis pada hari Rabu.
Pembacaan inflasi China konsumen dan produser akan dirilis pada hari Kamis, dan diperkirakan akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai tren deflasi di negara importir minyak terbesar di dunia ini.
Angka-angka ini juga diharapkan memberikan lebih banyak isyarat mengenai ekonomi RRT setelah beberapa angka indeks manajer pembelian yang positif untuk bulan Maret.