Harga Emas Turun meski Dekat Rekor Tertinggi; Kekhawatiran Geopolitik Membayangi

Investing.com – Harga emas turun di perdagangan Asia pada hari Selasa tetapi tetap mendekati rekor tertinggi karena permintaan safe haven didukung oleh kekhawatiran serangan Iran terhadap Israel.

Pasar juga berbalik menghindari risiko menjelang data inflasi utama AS minggu ini yang kemungkinan akan mempengaruhi prospek penurunan suku bunga.

Emas juga tetap optimis terhadap prospek penurunan suku bunga AS, dengan angka inflasi yang lebih lembut yang secara luas diperkirakan akan melanjutkan gagasan ini.

Spot gold turun 0,4% menjadi $ 2.460,78 per ounce, sementara gold futures yang akan berakhir pada bulan Desember turun 0,1% menjadi $ 2.501,45 per ounce pada pukul 11:56 WIB. Emas berjangka mencapai rekor tertinggi $2,517.10 per ons, sementara harga spot tetap berada di rekor tertinggi $2,483.78 per ons.

Kekhawatiran Iran-Israel menjaga permintaan safe haven tetap tinggi

Emas diuntungkan oleh permintaan safe haven karena laporan media menunjukkan bahwa Iran dapat meluncurkan serangan terhadap Israel secepatnya minggu ini.

Serangan ini kemungkinan besar merupakan pembalasan atas pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Iran baru-baru ini, dan terjadi ketika Israel melanjutkan serangannya di Gaza.

Ketidakpastian mengenai skala serangan tersebut, dan ancaman bahwa hal itu dapat memicu perang habis-habisan di Timur Tengah, adalah pendorong utama permintaan safe haven untuk emas.

CPI dan data ekonomi ditunggu untuk isyarat suku bunga lebih lanjut

Fokus minggu ini tertuju pada data indeks harga konsumen dari AS yang akan dirilis pada hari Rabu. Angka ini diperkirakan akan menunjukkan inflasi yang sedikit menurun di bulan Juli.

Setiap tanda-tanda penurunan inflasi akan memberikan lebih banyak dorongan bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga, terutama di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa ekonomi AS sedang menuju resesi.

Artikel Terkait