Harga Emas Stabil Setelah Amblas, Pertemuan Fed Katalis Berikutnya

Harga emas merosot di bawah $2.700 per troy ounce pada Rabu, menurun dari rekor tertinggi yang dicapai pada seminggu sebelumnya. Per Kamis (7/11) pagi pukul 7.30 WIB, XAU/USD berada di kisaran $2.662 − 2.664. Penurunan ini terjadi setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS memperkuat Dolar AS dan mendorong investor untuk melepas posisi emas sebagai aset safe-haven. Kemenangan Trump yang tidak terduga terjadi lebih cepat dan lebih dominan dari perkiraan, memberikan kejelasan bagi pasar.

Dampak Kebijakan Ekonomi Trump dan Penguatan Dolar

Kemenangan Trump juga menyebabkan lonjakan imbal hasil obligasi AS dan mendorong Dolar AS ke level tertinggi dalam empat bulan. Kebijakan ekonominya, yang mencakup tarif impor yang lebih tinggi dan pengurangan pajak, menambah ekspektasi akan defisit fiskal yang lebih besar dan inflasi yang lebih tinggi. Ini kontras dengan upaya Federal Reserve (Fed) melawan inflasi, dan memaksa bank sentral untuk menerapkan pendekatan bertahap dalam melonggarkan kebijakan moneter.

Rhona O’Connell, analis Stone X, berkomentar, “Kemenangan presiden yang jelas ketika pasar memperkirakan hasil yang diperdebatkan, menghilangkan elemen risiko. Trump Trade dan termasuk penguatan dolar pagi ini, dan kombinasi dari keduanya telah menekan harga emas.”

Fokus Pada Kebijakan Moneter Federal Reserve

Sementara itu, investor bersiap untuk keputusan kebijakan moneter Fed pada Kamis ini, di mana bank sentral diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke rentang 4,50%-4,75%. Pasar memperkirakan Fed akan memberikan wawasan tentang cara menyeimbangkan risiko inflasi yang terus-menerus dengan pasar tenaga kerja yang melemah. Data ekonomi AS baru-baru ini menunjukkan pembukaan defisit neraca perdagangan yang lebih lebar dan pendinginan sedikit aktivitas bisnis.

Penurunan Harga Emas dan Kenaikan Imbal Hasil Riil AS

Harga emas juga mundur tajam karena kenaikan imbal hasil riil AS yang meningkat tajam hingga 15 basis poin menjadi 2,156%, tertinggi sejak Juli 2024. Imbal hasil yang lebih tinggi ini membatasi permintaan akan emas, yang tidak menawarkan imbal hasil bunga. Para analis memperkirakan bahwa kondisi ini akan terus berlanjut seiring pasar mengantisipasi kebijakan Fed berikutnya.

Dengan lanskap ekonomi dan politik AS yang semakin jelas, pasar tetap waspada menunggu hasil pertemuan Fed yang dapat menjadi katalis utama berikutnya dalam pergerakan harga emas.

Artikel ini diterbitkan oleh investing.com

Artikel Terkait