Harga Emas Stabil Pasca Menguat Tipis, Ini Dia Katalis Berikutnya

Harga emas mengalami penguatan awal pekan ini setelah sempat mengalami penurunan terbesar minggu lalu sejak tahun 2021. Pada Senin, harga emas bergerak merayap dan kembali mendekati angka $2.600 per ounce, didukung oleh melemahnya tren dolar AS. Kini pada 15.00, XAU/USD diperdagangkan pada $2.580 – $2.585.

Faktor Pendukung Harga Emas

Penguatan harga emas sebagian besar didorong oleh permintaan aset safe-haven di tengah risiko eskalasi geopolitik, terutama konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina. Keputusan Presiden AS Joe Biden yang mengizinkan Ukraina menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat AS (ATACMS) untuk menyerang Rusia telah meningkatkan kekhawatiran pasar akan potensi peningkatan konflik. Di samping itu, penambahan pasukan darat Korea Utara oleh Moskow turut mengundang perhatian dunia internasional.

Selain ketegangan di Eropa, gejolak geopolitik lain juga muncul dari Timur Tengah, dengan konflik berkelanjutan antara Israel dan Iran. Situasi ini lebih lanjut mendorong aliran investasi ke emas sebagai aset aman.

Di sisi lain, langkah dari Komisi Regulasi Sekuritas China (CSRC) untuk meningkatkan aktivitas pasar saham melalui Shanghai-Hong Kong Stock Connect turut memberikan sentimen positif terhadap emas. Sebagai konsumen emas terbesar di dunia, inisiatif ekonomi dari otoritas China berpotensi menguatkan permintaan emas secara global.

Dinamika Dolar AS dan Kebijakan Fed

Tren penguatan dolar AS sedikit mereda, setelah mencapai level tertingginya dalam setahun terakhir pekan lalu sebagai hasil dari kebijakan fiskal dan perdagangan Presiden-terpilih Donald Trump yang dianggap inflasioner. Meskipun demikian, faktor geopolitik dan ekonomi terus menjadi faktor penggerak utama dalam menentukan arah kebijakan suku bunga AS ke depan.

Investor kini tengah menantikan pidato dari Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee, di tengah minimnya rilis data ekonomi utama pada hari Senin. Komentar dari sejumlah pejabat Fed telah menambah ketidakpastian mengenai waktu dan besaran potensi pemangkasan suku bunga di masa mendatang. Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember sekitar 65%.

Artikel Terkait