Harga Emas Merayap Naik Pasca Notulen FOMC, NFP Dinanti

Harga emas pada Kamis pagi 07.30 WIB bertahan di kisaran $2,660an atau mengalami kenaikan, merespons notulen rapat Federal Reserve (Fed) Desember lalu. Para pejabat Fed menekankan pendekatan hati-hati, dengan mengaitkan kebijakan tarif yang diusulkan Presiden terpilih Donald Trump sebagai salah satu ketidakpastian yang layak diwaspadai. Ketua Fed Jerome Powell menggambarkan situasi ini seperti “mengendarai pada malam hari berkabut,” mengisyaratkan perlunya penyesuaian kebijakan yang bertahap.

Reaksi Emas terhadap Notulen FOMC dan Data Tenaga Kerja

Sebelumnya, emas mencapai hampir level tertinggi dalam empat minggu setelah laporan pekerjaan swasta untuk Desember menunjukkan hasil yang lebih lemah dari perkiraan, yang memicu spekulasi bahwa Fed mungkin memperlambat pemotongan suku bunga karena potensi pelemahan ekonomi. Laporan ADP National Employment menunjukkan penambahan 122K pekerjaan, di bawah perkiraan 140K. Meski begitu, fokus pasar tetap pada laporan non-farm payroll AS yang akan dirilis Jumat ini.

Sesi perdagangan di Amerika Utara mencatat kenaikan harga emas setelah notulen Fed mengisyaratkan potensi perlambatan dalam siklus pelonggaran suku bunga. Pada saat penulisan, XAU/USD diperdagangkan di $2,659, naik 0.34%.

Pergerakan Indeks Dolar AS dan Imbal Hasil Treasury

Indeks Dolar AS (DXY) mempertahankan kenaikan sebelumnya sebesar dan kini diperdagangkan pada kisaran 109,02. Obligasi AS 10 tahun mundur setelah mencapai 4,73% menjadi 4,699%, dengan kenaikan tiga basis poin (bps). Selain itu, tarif yang mungkin diterapkan oleh Trump, yang dilaporkan oleh CNN, telah menambah dimensi baru terhadap sentimen pasar.

Meskipun adanya laporan pekerjaan AS yang beragam, seperti penurunan klaim pengangguran awal hingga 201K dan perekrutan sektor swasta yang lebih sedikit dari perkiraan, pembeli emas tetap mempertahankan posisinya. Departemen Ketenagakerjaan AS mengungkapkan penurunan aplikasi tunjangan pengangguran yang lebih rendah dari prakiraan.

Ekspektasi dan Prospek Emas Selanjutnya

Gubernur Fed Christopher Waller menekankan bahwa tarif Trump tidak akan menyebabkan inflasi berkelanjutan yang akan terus turun menuju target 2% Fed. Waller juga menyatakan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut, yang akan bergantung pada data.

Sementara itu, para trader emas kini menantikan rilis laporan Nonfarm Payroll AS dan Sentimen Konsumen dari University of Michigan. Jika kedua angka tersebut lebih kuat dari yang diharapkan, XAU/USD mungkin akan berpotensi bergerak turun dipengaruhi oleh penguatan Dolar AS yang lebih luas.

Dengan mengabaikan kenaikan imbal hasil AS yang lebih tinggi, harga emas juga sempat mencapai tertinggi mingguan di $2,664 setelah berita bahwa bank sentral China meningkatkan cadangannya untuk bulan kedua berturut-turut, menambah 300K ons untuk mencapai total 73,3 juta ons. Pembelian lanjutan oleh People’s Bank of China (PBoC) dapat menjaga harga XAU/USD tetap kuat.

Artikel ini diterbitkan oleh investing.com

Artikel Terkait