Harga Emas Melemah Terbatas, Berikut Beberapa Katalis Utama Pekan Ini

Harga emas (XAU/USD) melemah namun masih berkisar di atas $2.654an per jam 10.30 WIB. Menyusul optimisme terhadap langkah-langkah stimulus China, aliran modal ke aset safe haven seperti emas berkurang. Namun, risiko geopolitik dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter yang lebih agresif oleh Federal Reserve AS dapat membatasi kerugian untuk logam mulia ini.

xauusd

Mengawali minggu baru, harga emas diperdagangkan lebih lemah meskipun tetap berada dalam rentang beberapa hari dan masih dekat dengan puncak tertinggi sepanjang masa yang dicapai Kamis lalu. Konflik di Timur Tengah semakin memanas setelah Israel memperluas perang di perbatasannya dengan Lebanon, meningkatkan risiko eskalasi lebih lanjut.

Selain itu, berita tentang Perdana Menteri baru Jepang, Shigeru Ishiba, yang berencana mengadakan pemilu pada 27 Oktober, serta ketidakpastian politik di AS, turut mendukung nilai aset safe haven seperti emas.

Ekspektasi kebijakan dovish dari Federal Reserve juga membuat dolar AS (USD) terjebak di level terendah sejak Juli 2023 dan bisa menjadi faktor lain yang mendukung harga emas yang non-yielding. Meski begitu, situasi risk-on yang didorong oleh pengumuman stimulus tambahan oleh China selama akhir pekan terlihat memberikan tekanan pada XAU/USD untuk hari kedua berturut-turut. Walaupun demikian, berbagai katalis fundamental tetap mendukung potensi munculnya pembelian saat harga turun.

Ketidakpastian Geopolitik Masih Mengintai

Suasana risk-on menekan harga emas, namun ekspektasi terhadap pemotongan suku bunga oleh The Fed dan ketegangan geopolitik dapat membatasi kerugian yang lebih dalam. Israel memperluas konfrontasinya dengan sekutu Iran – Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon – serta melancarkan serangan udara agresif pada Minggu, meningkatkan kekhawatiran tentang perang besar-besaran di Timur Tengah.

Artikel Terkait