Harga emas naik di atas $2,680 per ons pada hari Jumat, mencapai level tertinggi sejak pertengahan Desember dan memperpanjang kenaikannya untuk sesi keempat berturut-turut. Ini terjadi meskipun laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan menyoroti ketahanan pasar tenaga kerja dan mendukung sikap hati-hati Federal Reserve terhadap pemotongan suku bunga. Ekonomi AS menambah 256.000 pekerjaan di bulan Desember, mengalahkan perkiraan 160.000, sementara tingkat pengangguran turun menjadi 4,1% dari 4,2%.
Meskipun ketidakpastian di seputar kebijakan tarif Presiden terpilih Donald Trump yang dianggap inflasioner, permintaan terhadap emas tetap meningkat. Emas, yang sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, melihat permintaan yang lebih besar meskipun suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tariknya sebagai aset tanpa hasil.
Emas Menghadapi Hambatan
Di tengah penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi yang melonjak ke puncak multi-tahun, emas tetap menunjukkan kekuatannya dengan mendekati zona resistensi di sekitar $2,700 per ons, dengan harga terakhir tercatat di $2,686.20 per ons. Meskipun data ketenagakerjaan AS yang kuat cenderung mengakhiri siklus pelonggaran Fed lebih awal dari perkiraan, sentimen pasar tetap mendukung emas sebagai tempat aman di tengah potensi tekanan inflasi yang meningkat.
Dalam Dukungan Emas dan Tren Pasar
Data awal dari University of Michigan menunjukkan bahwa optimisme konsumen menurun dan ketakutan inflasi meningkat, menunjukkan kemungkinan lingkungan stagflasi yang potensial. Pelaku pasar fokus pada kinerja kuat emas meskipun pasar ekuitas turun tajam, dengan S&P 500 jatuh lebih dari 1% pada hari Jumat.
Kathy Lien, Managing Director of FX Strategy untuk BK Asset Management, mencatat bahwa kekhawatiran terhadap kenaikan imbal hasil AS dan konsekuensinya terhadap biaya pinjaman dan pertumbuhan ekonomi mempengaruhi harga emas. Lukas Otunuga dari FXTM menyoroti bahwa investor tampaknya beralih menuju emas karena ketakutan terhadap tarif Trump dan inflasi, dengan emas naik lebih dari 2% minggu ini.
Emas bisa sensitif terhadap data inflasi yang akan datang, karena harga konsumen yang lebih tinggi dapat menambah tekanan pada Fed untuk mempertahankan suku bunga relatif stabil sepanjang 2025.