Harga emas tetap stabil meskipun Dolar AS mengalami pelemahan dan imbal hasil Treasury AS meningkat. Di awal pekan ini, XAU/USD diperdagangkan di sekitar $2,630an relatif stabil meskipun penurunan yang dialami Greenback. Ketidakpastian terkait rencana tarif Presiden AS terpilih, Donald Trump, menarik perhatian pasar.
Dampak Pelemahan Dolar AS
Indeks Dolar AS (DXY), yang mencerminkan kinerja dolar terhadap enam mata uang lainnya, sempat turun ke level terendah lima hari di 107,75 dan merosot 0,60% sebelum akhirnya menuju 108,3 pagi ini. Penurunan ini terjadi di tengah spekulasi bahwa kebijakan fiskal Trump yang akan datang bisa memicu lonjakan inflasi, meningkatkan imbal hasil Treasury AS. Meskipun demikian, Emas yang biasanya diuntungkan dari kelemahan dolar tidak mampu memanfaatkannya sepenuhnya karena kekhawatiran di sekitar potensi inflasi mengangkat imbal hasil Treasury.
Kebijakan Moneter Fed dan Ekspektasi Pasar
Dalam ruang kebijakan moneter, Gubernur Fed Lisa Cook menyatakan bahwa bank sentral dapat mengambil pendekatan bertahap dalam menurunkan suku bunga di tengah ketahanan pasar tenaga kerja dan inflasi yang berkelanjutan. Pengumuman ini mendorong prospek kehati-hatian Fed dalam memutuskan pemangkasan suku bunga.
Minggu ini, fokus ekonomi AS adalah pada ISM Services PMI, notulen rapat FOMC, klaim pengangguran awal, dan laporan Nonfarm Payrolls AS untuk Desember. Spekulasi pasar saat ini menunjukkan bahwa pemotongan suku bunga pertama oleh Fed kemungkinan tidak akan terjadi hingga rapat pada 7 Mei.
Pergerakan Pasar dan Ekspektasi Emas
Laporan dari Washington Post menyebutkan bahwa penasihat Trump sedang mengeksplorasi rencana tarif yang akan diterapkan ke setiap negara, tetapi hanya mencakup barang impor kritis, berbeda dari rencana tarif universal selama kampanye presiden. Meskipun berita tersebut awalnya membuat dolar turun lebih dari 1%, Trump kemudian membantahnya dan menegaskan bahwa kebijakan tarifnya tidak akan dikurangi.