Harga emas turun drastis hampir 1,5% dari $2.380 ke $2.334 setelah rilis data Indeks Manajer Pembelian (PMI) AS dari S&P Global menunjukkan aktivitas ekonomi tetap kuat di kedua sektor pada bulan Juni.
Data PMI AS yang menunjukkan PMI Manufaktur S&P Global meningkat menjadi 51.7 pada Juni dari 51.3 pada Mei, sementara PMI Jasa naik menjadi 55.1 dari 54.8 sebelumnya. Kedua hasil tersebut lebih tinggi dari ekspektasi analis, menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS tetap kuat.
Emas Berjangka – Investing.com
Data ini menyebabkan harga emas turun drastis hingga diperdagangkan di kisaran $2,330 pada Sabtu, 22 Juni pukul 03:30 WIB. PMI yang lebih tinggi menunjukkan inflasi kemungkinan akan tetap tinggi, sehingga Federal Reserve AS (Fed) harus menunda pemotongan suku bunga – faktor kunci penentu harga emas. Suku bunga yang lebih rendah positif bagi emas karena mengurangi biaya peluang memegang emas, yang tidak memberikan kupon, dibandingkan dengan aset lain seperti obligasi. Oleh karena itu, penundaan pemotongan suku bunga membebani harga emas.
Emas Didukung oleh Pembelian Bank Sentral
Meskipun dibebani prospek pertumbuhan ekonomi AS dan inflasi yang membandel, harga emas diperkirakan akan terus mendapatkan dukungan dari faktor lain yaitu pembelian oleh bank sentral, menurut survei World Gold Council (WGC). Hasil survei menunjukkan bahwa 81% responden berpikir bank sentral akan meningkatkan kepemilikan emas mereka pada tahun 2024 – persentase tertinggi sejak survei dimulai pada tahun 2019.
Sebagian besar pembelian oleh bank sentral dilakukan oleh khususnya oleh beberapa bank sentral Asia yang menimbun emas sebagai lindung nilai terhadap penguatan Dolar AS. Dengan Fed mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga dari tiga menjadi satu pada tahun 2024, menurut dot plot Fed terbaru, tahun ini banyak mata uang Asia mengalami depresiasi signifikan terhadap Dolar AS.
Perpecahan antara BRICS dan Barat, selain itu, telah dipercepat oleh invasi Rusia ke Ukraina dan perang Israel melawan Hamas, yang telah membagi dunia sepanjang garis ideologis dan politik. Mengingat konflik ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat, mereka kemungkinan akan terus memberikan dorongan permintaan emas, baik sebagai potensi alat tukar maupun tempat berlindung yang aman.