Dolar Terangkat Naik Tertinggi 2 Tahun Didorong Optimisme Ekonomi AS

Dolar AS melonjak ke level tertinggi dua tahun pada hari Kamis di hari pertama perdagangan 2025, melanjutkan keuntungan kuat tahun lalu dengan ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi AS akan mengungguli negara lain dan menjaga suku bunga AS tetap relatif tinggi. Pada Jumat pagi (3/1), Indeks Dolar masih bertahan di level tertinggi di level 109,20an.

Faktor Pendorong Kenaikan Dolar

Federal Reserve telah mengindikasikan bahwa mereka akan lebih berhati-hati dalam memotong suku bunga karena inflasi tetap keras kepala di atas target tahunan 2% dan ekonomi tetap kuat. Kebijakan yang diusung oleh Presiden AS terpilih, Donald Trump, juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan berpotensi menambah tekanan kenaikan harga. Secara khusus, kapitalisasi pasar dan aliran modal masuk ke AS tetap kuat, dengan bursa saham AS mengungguli pasar global lainnya.

Menurut Adam Button, kepala analis mata uang di ForexLive Toronto, “Dalam hal pertumbuhan ekonomi 2025, tidak ada yang bisa menandingi dolar.” Data terbaru juga menunjukkan pasar tenaga kerja AS yang tetap solid dengan klaim pengangguran baru menurun ke level terendah delapan bulan, menambah kesan kuatnya perekonomian AS.

Indeks dolar sempat menyentuh 109,38. Sementara itu, euro turun ke $1,025, terendah sejak November 2022, dengan faktor teknis memperdalam penurunan setelah menembus level $1,03. Pelaku pasar memperkirakan pemotongan suku bunga lebih dalam dari Bank Sentral Eropa pada 2025, memperlemah euro lebih lanjut.

Sterling juga tertekan, turun 1,19% menjadi $1,2368, yang terendah sejak April, setelah melewati resistance di sekitar $1,2475. Dolar naik 0,47% terhadap yen Jepang menjadi 157,61 yen, mendekati level tertinggi lima bulan. Yuan China tetap tertekan di posisi terendah 14 bulan karena kekhawatiran tentang ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut, prospek tarif impor AS dari administrasi Trump, dan penurunan imbal hasil lokal yang mempengaruhi sentimen investor.

Artikel Terkait