Investing.com — Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengklarifikasi pada hari Rabu bahwa AS tidak memiliki target mata uang spesifik untuk pembicaraan dagang bilateral yang sedang berlangsung dengan Jepang. Pernyataan ini disampaikan menjelang pertemuan yang diantisipasi dengan Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato pada akhir pekan ini.
Nilai tukar dolar-yen diperkirakan akan menjadi topik penting selama pertemuan ini. AS sedang mempertimbangkan berbagai faktor dalam negosiasi dengan Jepang, termasuk tarif, hambatan perdagangan non-tarif, manipulasi mata uang, dan subsidi pemerintah untuk tenaga kerja dan investasi modal tetap, menurut Bessent.
Menteri Keuangan juga menyatakan harapannya agar Jepang menghormati kesepakatan G7. Ketika ditanya tentang kemungkinan target mata uang untuk negosiasi perdagangan bilateral, Bessent hanya menyatakan, “Tidak ada target mata uang.”
Jepang memulai pembicaraan perdagangan bilateral dengan AS minggu lalu, dengan tujuan menegosiasikan konsesi pada tarif, terutama yang mempengaruhi industri otomotif, sektor utama dalam ekonomi Jepang yang didorong oleh ekspor.
Kedua negara telah sepakat bahwa pejabat keuangan mereka akan menangani masalah kompleks terkait nilai tukar mata uang. Kesepakatan ini memicu spekulasi tentang topik yang akan dibahas Bessent dan Kato dalam pertemuan tatap muka pertama mereka, yang kemungkinan akan terjadi selama pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia di Washington.
Presiden Trump telah memberlakukan tarif 24% pada ekspor Jepang ke AS, meskipun sebagian besar tarif ini telah ditangguhkan hingga awal Juli. Tarif universal 10% tetap berlaku, bersama dengan bea 25% untuk mobil. Para analis menyarankan bahwa tarif ini dapat berdampak signifikan pada ekonomi Jepang.