Mata uang Asia menguat karena meningkatnya taruhan pemangkasan suku bunga The Fed

Investing.com– Sebagian besar mata uang Asia bergerak lebih tinggi pada hari Kamis karena dolar AS melemah akibat meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan depan, sementara won Korea Selatan melonjak setelah bank sentral negara tersebut mempertahankan suku bunga.

Indeks Dolar AS turun 0,1% pada jam perdagangan Asia setelah penurunan tajam dalam dua sesi sebelumnya. Futures Indeks Dolar AS juga diperdagangkan turun 0,1% pada 04:52 GMT.

Taruhan pelonggaran The Fed menguat; sinyal kenaikan suku bunga BoJ menjadi sorotan

Taruhan pemangkasan suku bunga menguat tajam dalam beberapa hari terakhir. Pasar futures kini memperkirakan probabilitas 86% untuk penurunan 25 basis poin.

Namun para trader berhati-hati membuat taruhan arah yang kuat karena penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan telah menunda beberapa rilis data ekonomi kunci, sehingga meninggalkan gambaran kondisi fundamental yang belum lengkap.

Sinyal yang saling bertentangan dari para pembuat kebijakan Fed turut menambah ketidakpastian. Beberapa pejabat menekankan bahwa inflasi cukup mereda untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan “dalam waktu dekat,” sementara yang lain menegaskan bahwa Fed harus mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama untuk menghindari tekanan harga yang kembali meningkat.

Spekulasi tentang potensi perubahan kepemimpinan Fed juga menarik perhatian pasar. Laporan bahwa Kevin Hassett dipertimbangkan untuk posisi ketua diartikan sebagai langkah yang dapat mengarahkan bank sentral ke sikap yang lebih dovish.

Dolar yang lebih lemah mendorong beberapa kenaikan pada mata uang regional, meskipun pergerakannya terbatas karena hari libur di AS.

Di Jepang, pasangan USD/JPY turun 0,3% karena meningkatnya peluang kenaikan suku bunga Bank of Japan secepat bulan depan. Langkah tersebut juga dapat terjadi mengingat yen menyentuh level terendah 10 bulan minggu lalu.

Di tempat lain, pasangan AUD/USD dolar Australia naik 0,3% pada hari Kamis, sementara pasangan USD/NZD dolar Selandia Baru melompat 0,5%.

Pasangan onshore yuan Tiongkok USD/CNY dan pasangan dolar Singapura USD/SGD relatif bergerak datar.

BoK mempertahankan suku bunga; RBI diperkirakan melonggarkan kebijakan bulan depan

Dalam perkembangan bank sentral regional lainnya, Bank of Korea mempertahankan suku bunga acuannya di 2,50% pada hari Kamis, menandai empat pertemuan berturut-turut tanpa pemangkasan.

Pasangan USD/KRW won Korea Selatan melonjak 0,5% pada hari Selasa.

Keputusan tersebut mencerminkan kekhawatiran pembuat kebijakan mengenai pelemahan mata uang dan tekanan inflasi yang persisten, meskipun perekonomian domestik menunjukkan momentum yang tidak merata.

Di India, Reserve Bank of India secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga kebijakannya sebesar 25 basis poin pada pertemuan 5 Desember, menurut jajak pendapat Reuters.

Pasangan USD/INR rupee India naik tipis 0,1% pada hari Kamis.

Secara keseluruhan, pasar mata uang Asia mempertahankan nada optimis yang berhati-hati. Para trader mengatakan prospek jangka pendek akan bergantung pada aliran data AS yang tertunda, kejelasan arah kebijakan Fed, dan konfirmasi apakah perombakan kepemimpinan benar-benar akan terjadi.

Artikel ini diterbitkan oleh investing.com

Artikel Terkait